Pernahku berangan akan suatu
Ingin sekali menggenggam erat buih-buih kecil itu
Kucoba gapai dengan katupkan kedua tanganku
Coba gapai dengan kesepuluh jariku
Tapi,
Buih tetaplah buih
Terbang kemanapun mereka ingin
Menghilang kapan pun dan dimanapun mereka mau
Masih belum tersentuh olehku
Bahkan satu jarikupun kurasa tidak
Terusikku dengan kehadiran angin sekitar
Mengajakku mengusir bayang buih yang kini melekat dalam anganku
Bernyanyi dan menarikku mengikutinya kemanapun berhembus
Lambaian nyiur seolah menyambutku
Kala itu tak lagi kuingat buih kecil menggemaskan itu
Aku lupa.
Lupa.
Berapa lama aku disini?
Menari dengan angin hingga tak sadar diri
Ketika ku membuka mata
Angin sudah tak sendiri lagi
Buih-buih datang padaku
Lagi
Angin merasa tersaingi
Seketika menekan segala tanpa sisa
Tak kecuali buih kecilku terkasih
Hancur sudah
Hancur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar