Label

Kamis, 24 September 2015

Perbincangan batin

Bismillahirrahmanirrahim

“Maka  tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepadanya”-Al-Fushilat :6

Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar dalam benakku.Tentang bagaimana tapak langkahku dalam hiruk pikuknya kehidupan. Review di penghujung hari selalu melaporkan berbagai khilaf yang telah dilakukan oleh raga dan hati pinjaman-Nya ini. Melaporkan juga tentang progress perubahan dari hari sebelumnya yang  membuat tersenyum miris.

Apa kabar IMAN hari ini?
Apa kabar ILMU hari ini?
Apa kabar HATI hari ini?

Ketiga pertanyaan yang tertempel di sterofoam itu selalu menyambutku ketika aku memasuki kamar kos ku,seolah menuntut laporan dariku atas jam-jam yang telah kulalui. Seberapa jauh kah kemajuan yang aku buat?


Melihat progress perubahanku yang tidak terlalu mengagumkan dan melihat kawan-kawanku yang rasanya sangat “elok” itu kadang membuatku merasa terlihat “aneh” berada dalam lingkaran mereka.  Perasaan minder itu tak jarang menghampiriku sehingga aku selalu me re-think tentang siapa aku dan tujuan hidupku. Tapi berbekal sedikit percaya diri aku terus saja melangkah dan bertahan di lingkaran itu meski harus dengan terseok-seok serta lebam karena jatuh bangun berkali-kali . Ini tidak semudah yang nampak dari luar,sungguh.

Teringat kutipan perkataan Imam Syafi’i “Barangsiapa yang tidak mau merasakan pahitnya belajar walau sebentar,maka ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya” yang seolah membangunkanku dari kelarutan memikirkan posisiku sekarang . Aku menyadari satu hal dari sini,boleh jadi segala payah yang kurasakan,itu karena aku sedang berproses,karena aku sedang belajar. Belajar tidak selalu mengenai ilmu alam atau sosial,belajar juga mengenai pengelolaan iman dalam kehidupan.

Aku sering lupa ucapanku sendiri pada mutarabbiahku,aku pernah mengatakan pada mereka bahwa hal-hal sekecil apapun yang membuat kita menjadi “tahu” itu adalah ilmu.Pernah ketika engkau menghabiskan tiga jam waktumu untuk sebuah acara,dan kemudian kamu berkata “ Dari tiga jam Cuma dapet gini doang” . Jujur,aku tidak sependapat dengan itu,aku beranggapan ketika kamu tahu bahwa acara itu ternyata seperti itu saja,itu adalah ilmu baru buatmu. Anggap saja demikian . Setidaknya dengan begitu,engkau membiasakan diri untuk cepat berpikir positif sebelum pikiran-pikiran negatif lainnya datang. Jika pikiranmu sudah be positive,kamu akan mudah melihat hal-hal positif lainnya,kamu bisa mengevaluasi acara tersebut meski kamu peserta dan menjadikannya bekal agar kelak jika memiliki acara serupa bisa menghindarinya. Lagi, berarti itu salah satu jalan untukmu yang sudah Allah tuliskan,so,jangan biarkan pikiran negative membutakanmu akan hal-hal ini.
Sedikit perbincangan batin tentang komplikasi hidupku tadi membuatku menyimpulkan sesuatu bahwa aku harus BERJUANG lebih KERAS . Tidak ada perjuangan yang sia-sia,aku yakin itu.

MANJADDA WA JADDA!
SEMANGAT LILLAH!


“Tuhan kami,jangan kau sesatkan hati kami setelah engkau memberikan hidayah kepada kami” – Al-imran :8 

1 komentar: